Cara Usaha Budidaya Ikan Gurame

Cara Budidaya Usaha Ikan Gurame - Usaha budidaya ikan gurame dapat dibagi menjadi empat segmen usaha, di antaranya pembenihan, pendederan, pembesaran, dan distribusi atau pemasaran. Pembagian segmen usaha ini akan memacu para investor untuk menanamkan modalnya. Artinya, mereka tidak perlu khawatir tentang lamanya pengembalian modal akibat pertumbuhan gurame yang cenderung lambat. Mereka dapat memilih salah satu dari segmen usaha yang dianggap lebih menguntungkan.

Pada kegiatan budi daya intensif, pilihan segmen usaha disesuaikan dengan kondisi geografis lahan, kemampuan sumber daya manusia, modal yang tersedia, dan prasarana yang dimiliki. Pola usaha seperti ini sangat sesuai dengan kondisi bangsa kita. Usaha ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjamin ketersediaan pangan yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Berikut ini segmentasi usaha budi daya gurame yang dapat dipilih.


Cara Usaha Budidaya Ikan Gurame

Dari empat tahapan usaha budidaya ikan gurame tersebut antara lain : 
Pembenihan ikan gurame
Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan perawatan larva sampai berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat sampai bobotnya mencapai 10-15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap untuk didederkan. Namun, ada juga pembenih yang menjual telur untuk ditetaskan.

Pendederan ikan gurame
Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10 – 15 g/ekor sampai ukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya dicapai saat benih berumur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 11 – 30 g/ekor, tetapi ada juga yang mendederkan benih gurame dari larva atau ketika seukuran biji oyong.

Pembesaran ikan gurame
Pembesaran ikan adalah tahapan selanjutnya setelah tahapan pendederan. Hasil dari pendederan yang masih berupa benih selanjutnya akan memasuki tahapan pembesaran sampai bobotnya mencapai ukuran konsumsi dengan berat kurang lebih 500 gram/ekornya. Namun, penentuan ukuran panen pembesaran gurame juga disesuaikan dengan permintaan konsumen. Pasalnya ada juga konsumen yang meminta gurame berukuran di atas 1 kg/ekor.

Pemasaran ikan gurame
Kegiatan pemasaran gurame meliputi kegiatan pendistribusian hasil panen gurame, mulai dari telur, larva, benih, hingga gurame yang siap dikonsumsi. Telur gurame biasanya dijual bersama sarangnya ke petani lain yang lokasinya tidak berjauhan. Begitu juga dengan larva yang biasanya hanya dijual ke sesama petani setempat. Sementara itu, benih yang siap dibesarkan dan gurame konsumsi dapat dijual langsung ke pasar. Ada juga pengepul yang datang langsung ke lokasi pembesaran untuk mengambil hasil panen dan mendistribusikannya ke daerah lain.

Gurame Potensial Dikembangkan
Masyarakat Indonesia sudah sangat lama mengenal gurame. Rasa dagingnya yang gurih dan lezat sangat digemari masyarakat. Gurame termasuk salah satu dari 12 komoditas untuk pemenuhan gizi masyarakat. Selain itu, gurame juga termasuk salah satu dari 15 jenis komoditas ikan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Di berbagai daerah, gurame bahkan menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian.

Gurame memang memiliki prospek menjanjikan untuk dibudidayakan, baik dalam skala kecil maupun besar. Hal itu karena pembudidayaan gurame didukung oleh faktor-faktor berikut.

  • Harga jual gurame lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, sehingga secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.
  • Permintaan pasar terhadap gurame cukup tinggi dan masih belum terpenuhi, sehingga peluang pasar masih terbuka lebar.
  • Lahan budi daya masih tersedia luas, dapat berupa kolam semen, empang, ataupun waduk. Petani gurame di Jawa Barat lebih banyak menggunakan empang dan waduk. waduk Saguling, Jatiluhur, dan Cirata, sangat potensial untuk memelihara gurame.
  • Data dan informasi tentang teknik budi daya cukup memadai.
  • Pakan untuk usaha pembenihan ataupun pembesaran gurame tersedia sepanjang waktu.
  • Benih gurame banyak dihasilkan oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI) dan pembudidaya yang khusus menjual benih.
  • Pengangkutan hasil panen gurame tergolong mudah, tetapi harus ditangani secara hati-hati.