Cara Penetasan Telur Ikan Gurame

Cara Penetasan Telur Ikan Gurame - Ikan Gurame memang  menjadi ikan yang banyak diminati oleh kalangan menengah ke atas, namun jenis ikan ini termasuk jenis yang lamban masa pertumbuhannya. namun dari segi daging sangatlah buket atau nikmat sekali. nah disini kita akan sharing bagaimana cara menetaskan telur ikan gurame yang saya sunting dari situs 1001budidaya bagaimana langkah langakahnya.


Cara Penetasan Telur Ikan Gurame

Tempat yang telah diangkat dari kolam pemijahan dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan campuran Metheline Blue, dengan perbandingan 5 cc obat untuk 5 liter air. Menurut pengalaman petani, kebanyakan telur yang busuk disebabkan oleh serangan jamur atau kesalahan pada saat pengangkutan yang menyebabkan telur pecah atau rusak. Telur yang hidup biasanya berwarna kuning cerah atau bening transparan, sedangkan telur yang gagal menetas berwarna putih suram dan tidak transparan. Telur-telur yang mati harus disingkirkan supaya tidak menular ke telur yang sehat. Selanjutnya sarang dalam ember tersebut dibawa ke tempat penetasan. Telur akan menetas dalam kurun waktu 41 jam. Larva yang baru menetas posisi badannya terbalik, yakni bagian perut berada diatas, sedangkan bagian punggungnya di bawah. Gerakannya hanya dapat berputar-putar. Hal ini akan terjadi selama empat sampai lima hari. Larva gurame menggunakan kuning telurnya sendiri untuk membentuk jaringan tubuh baru seperti tulang, sisik, sirip, dan ekor. Kadar protein di dalam pakan adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Lingkungan yang tenang adalah tempat penetasan yang baik, karena jika sering kaget telur tidak akan menetas. Agar risiko kegagalan dalam penetasan bisa dikurangi, telur berwarna kuning keruh sebaiknya dibuang karena tidak akan menetas. Hanya telur yang berwarna kuning cerah yang akan menetas.pembenihan ikan gurame. 

Kepadatan Telur
Kepadatan telur selama proses penetasan adalah 4-5 butir/cm2 dengan pemberian aerasi kecil. Telur menetas dalam selang waktu 24-48 jam tergantung suhu media penetasan. Sebaiknya suhu dipertahankan pada kisaran 29- 30 oC untuk meningkatkan derajat penetasan telur.  Larva biasanya dapat dipindahkan ke wadah yang lebih besar setelah berumur 7-9 hari untuk pemeliharaan selanjutnya.

Selama penetasan, telur-telur yang berkualitas buruk atau tidak menetas harus dibuang, karena bisa mengotori air dalam wadah penetasan. Hingga akhirnya bisa membuat air menjadi bau dan kualitas air menjadi buruk, dimana oksigennya sangat rendah, sedangkan karbondioksida dan NH3 tinggi. Pembuangan telur dilakukan dengan cara penyimponan atau mengalirkan telur lewat selang kecil yang telah diberi air.

Pakan Setelah Penetasan
 Pemberian pakan dapat dimulai setelah larva dipindahkan. Pakan berupa cacing rambut (Tubifex sp.), Daphnia sp., Moina sp., atau pakan alami lainnya yang sesuai ukurannya. Benih gurame dapat dipelihara di akuarium, bak kayu yang dilapisi plastik, bak tembok atau ditebar langsung ke kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkontrol harus dilengkapi dengan aerasi untuk suplai oksigen dan terhindar dari kontak langsung dengan hujan. Pakan awal berupa cacing rambut, Daphnia sp., Moina sp., atau sumber protein hewani lainnya. Bahan-bahan nabati dapat mulai diberikan setelah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan (pelet) dapat diberikan dengan menyesuaikan bukaan mulut ikan.Lama pemeliharaan dan benih yang dihasilkan antara lain: Benih berumur 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm (setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm (setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm (setara ukuran silet). Dan benih berumur 160 hari dapat mencapai ukuran 6-8 cm (setara ukuran korek di masyarakat).

Tempat Penetasan Telur

Penetasan telur gurame di kolam pemijahan
Dahulu banyak petani yang menetaskan telur gurame di kolam penetasan yang sekaligus juga merupakan kolam pemijahan. Telur-telur yang telah dibuahi induk jantan akan dijaga oleh induk betina sampai menetas. Gerakan induk betina di sekitar sarang akan menyebabkan bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, dan akan menghidupkan telur-telur yang dijaganya. Telur akan menetas menjadi larva pada hari ke 11 – 12.

Penetasan telur gurame di dalam paso atau baskom
Paso adalah wadah yang terbuat dari tanah liat dengan volume air 10 – 20 liter. Paso sebaiknya diletakkan dekat rumah atau di tempat terbuka yang mendapat cukup sinar matahari. Paso dapat diganti dengan baskom atau ember. Namun, umumnya petani lebih suka menetaskan telur ikan di dalam paso, karena dianggap tingkat keberhasilannya lebih tinggi.

Telur yang berasal dari satu sarang dibagi dalam tiga paso. Setiap harinya dilakukan pergantian air sebanyak dua kali, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diganti sebanyak setengah bagian air. Selain itu, telur-telur yang berjamur harus dibuang. Biasanya, pada hari ke 8 – 10 telur-telur yang baik sudah menetas semuanya.

Demikianlah ulasan tentang bagaimana penetasan telur ikan gurame yang bisa langsung anda pratekkan, mudah mudahan bermanfaat bagi anda... selamat mencoba.. ('_')